Cianjur – JAGAT BATARA, 3 Juli 2025. Fenomena bambu ‘ajaib’ yang sempat menghebohkan warga Kampung Limbangan, Desa Cikaroya, Kecamatan Warungkondang, Cianjur, akhirnya berakhir dibongkar. Bambu yang mengeluarkan air secara misterius dari taman rumah milik Rudi (58) itu ternyata bukan benda mistis, melainkan hasil karya seni berbasis teknologi dan trik sulap.
Namun, karena banyaknya warga yang datang untuk mengambil air dan mempercayai keajaiban bambu tersebut, pihak pemerintah desa mengambil langkah tegas untuk mencegah potensi penyesatan ke arah kemusyrikan.
Pantauan menunjukkan, kolam berukuran 3×3 meter yang dulunya menjadi pusat perhatian kini telah kosong, menyisakan lumpur. Air mancur dari bambu serta tiang penyangga baja ringan pun telah dibongkar total.
Rudi, sang pemilik rumah dan pencipta bambu tersebut, membenarkan bahwa dirinya diminta oleh aparat pemerintah desa untuk membongkar instalasi tersebut setelah viral di media sosial dan ramai dikunjungi warga. Ia mengaku tidak keberatan.
“Dari pemerintah desa datang, meminta untuk dibongkar. Ya saya bongkar saja,” ujar Rudi.
Meski demikian, Rudi menegaskan bahwa karya tersebut tidak mengandung unsur mistis apa pun. Ia menggabungkan seni, teknologi, dan ilusi sulap untuk menciptakan efek air yang seolah muncul secara ajaib dari dalam bambu, tanpa terlihat adanya selang atau sumber air.
“Ini karya seni dan trik sulap, dengan memanfaatkan teknologi. Tapi banyak yang menyalahartikan,” jelasnya.
Bahkan, Rudi menyebut sudah memasang papan pemberitahuan di dekat karya tersebut yang menjelaskan bahwa air yang keluar adalah air biasa, tanpa unsur gaib. Sayangnya, hal itu tak menghentikan gelombang warga yang datang, sebagian besar karena penasaran, dan sebagian lain percaya akan ‘kesaktian’ bambu tersebut.
“Banyak yang datang untuk ambil air, padahal sudah saya kasih tahu itu air biasa,” tambah Rudi.
Ke depan, Rudi mengaku masih berencana membuat karya serupa di lokasi lain, dengan harapan masyarakat bisa melihatnya murni sebagai bentuk ekspresi seni.
“Belum tahu kapan dan di mananya. Tapi rencananya mau buat lagi di tempat lain. Berharap yang nanti dilihatnya murni sebagai karya seni, bukan dikaitkan hal mistis,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cikaroya, Encep Mahmudin, mengonfirmasi bahwa pembongkaran dilakukan sebagai bentuk pencegahan agar tidak terjadi penyesatan dalam masyarakat. Ia menjelaskan bahwa meskipun itu hanyalah seni, banyak warga yang mulai mengaitkannya dengan hal-hal gaib.
“Kami khawatir terjadi penyesatan. Sehingga diminta untuk dihentikan. Dan sekarang sudah dibongkar,” tegas Encep.
Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam menanggapi setiap fenomena yang dianggap ‘aneh’. Menurutnya, tidak semua hal unik harus dikaitkan dengan sesuatu yang bertuah atau supranatural.
“Jangan sampai karena aneh dianggap bertuah atau ajaib. Karena faktanya kan itu karya seni dan trik,” pungkasnya.
Sebelumnya, media sosial sempat dihebohkan oleh video yang memperlihatkan sebuah bambu memancurkan air layaknya air mancur Jepang, tanpa terlihat adanya selang. Dalam video, bambu tersebut ditopang oleh tiang baja ringan, dan air tampak mengalir dari dalamnya secara misterius.
Sebagian warga mengira bambu itu memiliki unsur mistis, bahkan menyebutnya sebagai “bambu petuk” dan memberi nama Bambu Sakti Pandanwangi. Tak sedikit yang datang hanya untuk sekadar melihat langsung, atau bahkan mengambil airnya dengan harapan mendapatkan berkah.
Kini, dengan dibongkarnya instalasi tersebut, masyarakat diharapkan bisa memahami perbedaan antara seni dan mistik, serta lebih kritis dalam menyikapi fenomena serupa di masa mendatang. (Red)