Sukabumi – JAGAT BATARA. Kamis 3 Oktober 2024. Informasi yang dihimpun oleh awak media terkait kisruhnya pengadaan Alkes dari dana DAK bidang kesehatan tahun 2024 di RSUD PL.Ratu sebesar Rp 30.088.019.008.- yang diperuntukkan 202 Unit Alkes sesuai data usulan yang di tandatangani oleh Dr. Rika Mutiara Sukanda MH, tanggal 2 November 2023 usulan tersebut juga di tandatangani oleh Plt Kadinkes Agus Sanusi dan Bupati Sukabumi.
Usulan ke pihak Kementerian Kesehatan RI tersebut juga melampirkan surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa barat. Usulan yg dikirimkan Direktur RSUD PL. Ratu tersebut menyatakan, ASPAK telah diisi dan di-update 100% dengan benar sesuai dengan kondisi yang ada dan juga sudah divalidasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, dan usulan tersebut juga melampirkan surat pernyataan Bupati Sukabumi yang menyatakan telah mengisi/update dan validasi data ASPAK dan aplikasi KRISNA dengan benar. Artinya alat kesehatan yang diusulkan kepada Kementerian Kesehatan tersebut semua nya sudah valid yang tertera dalam dokumen yang ditandatangani.
Dari hasil penelusuran awak media alat kesehatan yang diusulkan tersebut keseluruhannya sudah dipresentasikan kepada user (dokter pengguna) diruang rapat Direktur RSUD, dan user menyetujui Alkes yang ditampilkan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam daftar usulan RSUD Palabuhanratu Ratu kepada Menteri Kesehatan, hal ini diungkapkan seorang yang mengetahui tentang hal ini berinisial ( N) 29/9/2024 kepada awak media.
Lanjut (N) “Dari keseluruhan pengadaan Alkes tersebut ada alat pemeriksaan jantung (Echokardiography) (ECG) total harga satuan 1.198.379.505. Katalog /produk/detail/60382759 spesifikasi alat ini mengarah ke produk IDS dengan merk GE.
Ekokardiografi atau USG jantung adalah pemeriksaan jantung yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menangkap gambar struktur jantung. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi dan mendiagnosis berbagai macam penyakit jantung, seperti: Kerusakan akibat serangan jantung, Gangguan jantung akibat cacat lahir, Masalah dengan kontrol katup jantung, Riwayat infeksi pada lapisan jantung.
Ekokardiografi juga dapat digunakan untuk:
Memantau seberapa baik jantung merespons perawatan jantung, seperti gagal jantung, obat-obatan, katup buatan, dan alat pacu jantung
Menilai penyebab tes listrik jantung yang abnormal, yang disebut elektrokardiogram (EKG)
Ekokardiografi merupakan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis, menentukan tata laks sana, dan memprediksi prognosis kasus-kasus penyakit jantung dan pembuluh darah.
Kemudian Alkes mesin bor elektrik (ortopedi), harga satuan 990.836.653 katalog lkpp.go.id/katalog/produk/detail / 7533 6382. Alkes ini pun sesuai dengan permintaan user
Mesin bor elektrik ortopedi atau bor bedah ortopedi berfungsi untuk membentuk permukaan tulang dalam operasi ortopedi, seperti penggantian lutut total atau pinggul total.
Beberapa kelebihan mesin bor elektrik ortopedi, yaitu:
1. Dapat disterilkan pada suhu tinggi (134°C)
2. Tahan terhadap cairan agar bisa membersihkan darah dan sisa jaringan setelah operasi
3. Lebih ringan daripada bor lain
4. Perawatannya rendah
Pilihan yang tepat jika rumah sakit memiliki pasokan listrik terus-menerus dan cadangan UPS
Peralatan bedah ortopedi lainnya, antara lain: Gergaji bedah, Sistem bor dan gergaji, Perkakas bedah bertenaga baterai, Perkakas bedah bertenaga pneumatik.
Di lain pihak Ketika pengadaan E. Katalog dilaksanakan oleh PPK( Pejabat Pembuat Komitmen) ternyata Alkes yg di Klik, bukan yang disepakati oleh User (Dokter Pengguna) sesuai yg diusul kan ke Kemenkes RI.artinya dr. Rika Mutiara Sukanda ,melaksanakan pengadaan itu tidak sesuai lagi dengan usulan nya.
“Untuk Alat Echocardiography yg di Klik oleh PPK adalah merk Endo, ketika barang tersebut didatangkan ke rumah sakit RSUD Pl. Ratu, User (Dokter pengguna) secara tegas menolak,” ujar (N).
Dengan membuat surat pernyataan, dirinya menolak untuk menggunakan alat USG merk Endo. Dikarenakan alat USG tersebut bukanlah alat USG yang di dedikasikan khusus untuk pemeriksaan USG jantung (echocardiography), sehingga jika dipaksakan untuk digunakan dalam pemeriksaan jantung dikhawatirkan akan menghasilkan hasil pemeriksaan yang tidak akurat dan optimal berikut spesifikasi dasar yang harus ada di alat Echokardiography,
- Unit dilengkapi dengan fitur Echo mulai dari basic sampai Advance antara lain: Raw data untuk mengolah data yang sudah diambil agar bisa diolah kembali secara offline,,fitur Auto EF untuk mengukur ejection fraction secara otomatis, fitur AFI LV untuk mengukur strain LV, fitur Smart stress untuk tindakan stress test echokardiography.
- Dilengkapi Pro B jantung dewasa, jantung anak dan linear.
- Sudah dilengkapi dengan dikom connectivity sehingga data bisa disambung ke PACS.
- Resolusi 2D baik dan gambaran colour juga baik dan jelas.
Pernyataan itulah yang dibuat oleh User dokter spesialis jantung tersebut,” jelas (N).
Lanjut (N) “Setelah ada penolakan terhadap merek Endo tersebut PPK Yayat masih saja nge klik bukan barang yang dipesan oleh user tersebut melainkan merk lain yang setara dengan endo yaitu Revo X. Pada saat user dokter spesialis jantung tersebut hendak menolak PPK Yayat, mengatakan ini harus diterima demi kepentingan dinas,dan akhirnya Dokter spesial is tersebut diam, karena takut ada tekanan pada dirinya tetapi, tetap alat tersebut tidak akan digunakan karena takut ada permasalahan lain.” beber (N)
“Hal yang sama juga dialami oleh dokter spesialis pengguna Mesin Bor Elektrik (Orthopedi), Alkes yang sudah disepakati pada saat persentasi di ruang Direktur RSUD Pelabuhan Ratu, ternyata yang diklik yang lain oleh PPK.” pungkasnya.
Awak media sudah melakukan konfirmasi kepada dokter Sindy hendrawansyah.Sp.JP ( dokter spesialis jantung dan pembuluh darah) 1/10/2024.
Kata Dr. Sindy “Perkara ini mangga dihubungi ke pihak BPK terkait saja titik Saya hanya user (pengguna) saja.” Jawabnya melalui sambungan hubungan selular whatsapp-nya.
Ketika awak media menghubungi Pejabat Pembuat Komitmen terkait pengadaan Alkes DAK 2024 Yayat Suhayat SKM, MM (Kabid Sarana Prasarana) dan menanyakan tentang permasalahan tersebut 1/10/2024.
Kata Yayat” Maksudnya,
Dari jawaban Yayat selaku PPK ini terkesan menutup-nutupi pengadaan Alkes tahun 2024 di RSUD Palabuhan Ratu tersebut.
Beredar isu yang didapatkan oleh awak media, Pengadaan Alkes ini adalah duet antara Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Sukabumi(Agus Sanusi) dan PPK ( Yayat Suharyat) dalam menentukan alkes yang mau digunakan dan tidak memperhatikan Alkes yg diusulkan oleh User, artinya diduga sudah menyalahkan gunakan jabatannya
Ketika awak media meminta tanggapan Ketua Umum Paguyuban Maung Sagara, Sambodo Ngesti Waspodo, 2/10/2024 terkait permasalahan tersebut.
Kata Sambodo “Saya melihat ini bahwa diduga Kepala Dinas Kesehatan bersama PPK rumah sakit PL.Ratu tersebut, sudah berkolaborasi dengan salah satu perusahaan Alkes yang bukan ditunjuk oleh user,
Dugaan kuat bahwa tentunya ada komitmen yang dibangun berbentuk fee, dari pembelian Alkes yang bukan atas dasar permintaan user.” jelasnya.
Lanjut Dia “Kalau Bupati Sukabumi tidak terlibat dalam permasalahan ini, secara tegas kami masyarakat meminta agar Bupati segera mencopot Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUD dan PPK. Kalau itu dilakukan, kami sangat apresiasi setinggi-tingginya buat Bupati Sukabumi” imbuhnya. (Sukma)