Jakarta – JAGAT BATARA, 28 Agustus 2025. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengungkap fakta baru dalam pengusutan kasus dugaan pemerasan terkait sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Usai operasi tangkap tangan (OTT) yang menyeret mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer alias Noel, penyidik KPK menemukan indikasi adanya upaya penghilangan atau pemindahan barang bukti dari rumah dinas milik Noel.
Tiga unit kendaraan mewah dilaporkan telah dipindahkan dari rumah dinas tersebut, masing-masing berupa satu unit Toyota Land Cruiser, satu unit Mercedes-Benz (Mercy), dan satu unit mobil BAIC.
“Bahwa penyidik mendapatkan informasi terdapat sejumlah mobil yaitu Land Cruiser, Mercy, dan BAIC yang dipindahkan dari rumah dinas Wamen, pasca kegiatan tangkap tangan,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada wartawan, Selasa (28/8/2025).
KPK belum menemukan keberadaan pasti ketiga kendaraan tersebut. Budi menyampaikan bahwa penyidik saat ini masih terus menelusuri keberadaan kendaraan-kendaraan itu dan meminta kepada siapa pun yang terlibat dalam pemindahan agar segera bersikap kooperatif.
“Saat ini penyidik masih melakukan penelusuran lokasi keberadaan kendaraan-kendaraan tersebut. Kepada pihak-pihak yang memindahkan, KPK mengimbau agar kooperatif dan segera menyerahkan kendaraan tersebut untuk diperiksa dan diteliti oleh penyidik,” tegasnya.
Kendaraan-kendaraan itu diduga kuat terkait dengan aliran hasil dugaan pemerasan dan gratifikasi dalam proses sertifikasi K3 yang melibatkan sejumlah pejabat internal Kemnaker.
KPK sebelumnya telah menetapkan 11 tersangka dalam kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi terkait sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja. Salah satu tersangka utama adalah Immanuel Ebenezer Gerungan (IEG) alias Noel, yang saat kejadian menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI.
Dalam kasus ini, Noel diduga menerima aliran dana sebesar Rp 3 miliar sebagai bagian dari skema pemerasan. Selain itu, ia juga menerima satu unit motor mewah Ducati, yang kini turut menjadi barang bukti.
Berikut ini daftar lengkap 11 tersangka:
- Irvian Bobby Mahendro – Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personil K3 (2022–2025)
- Gerry Aditya Herwanto Putra – Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja (2022–sekarang)
- Subhan – Subkoordinator Keselamatan Kerja Dit. Bina K3 (2020–2025)
- Anitasari Kusumawati – Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja (2020–sekarang)
- Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel) – Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI
- Fahrurozi – Dirjen Binwasnaker dan K3 (sejak Maret 2025)
- Hery Sutanto – Direktur Bina Kelembagaan (2021–Februari 2025)
- Sekarsari Kartika Putri – Subkoordinator
- Supriadi – Koordinator
- Temurila – Pihak dari PT KEM Indonesia
- Miki Mahfud – Pihak dari PT KEM Indonesia
Kasus ini berkaitan dengan praktik pemerasan terhadap pihak-pihak yang mengajukan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan Kemnaker. Para tersangka diduga menyalahgunakan kewenangannya untuk memungut dana dari proses tersebut. Skema dugaan pemerasan melibatkan kolaborasi antara pejabat struktural dan pihak swasta.
KPK menduga, selain menerima aliran dana dalam jumlah besar, beberapa tersangka turut menikmati fasilitas mewah yang dibeli dari hasil kejahatan tersebut, termasuk kendaraan dan barang-barang bernilai tinggi.
Penyidikan masih terus berjalan. KPK memastikan akan menindaklanjuti setiap jejak aliran dana dan aset terkait guna mengembalikan kerugian negara serta membongkar tuntas jaringan pelaku dalam kasus ini. (MP)