Headlines

KCD Wilayah V Angkat Bicara Terkait Demo Pelajar SMK di Sukabumi

f4cab9a0 3176 4f62 994b ea6c15766702

Sukabumi – JAGATBATARA. Rabu 23 Oktober 2024. Aksi unjuk rasa oleh ratusan siswa SMKN 1 Gunungguruh, Sukabumi, Selasa (22/10/2024), mengejutkan banyak pihak. Dalam aksi tersebut, para siswa mempertanyakan transparansi penggunaan dana komite, Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), hingga lambatnya pembangunan masjid sekolah yang hingga kini belum rampung.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah V, Lima Faudiamar, menjelaskan bahwa informasi yang ia terima langsung dari Kepala Sekolah SMKN 1 Gunungguruh, menyebutkan bahwa para siswa mempertanyakan hak-hak mereka terkait penggunaan dana komite, Dana BOS, serta dana infak yang selama dikumpulkan. Salah satu sorotan utama dalam aksi ini adalah pembangunan masjid yang berum juga selesai.

“Anak-anak ini kritis, mereka menanyakan ke mana aliran dana komite, kenapa masjid yang sudah lama dibangun tak kunjung selesai, serta penggunaan dana infak dan Dana BOS,” kata Lima Faudiamar, Rabu (23/10/2024).

la menambahkan bahwa pembangunan masjid memang tidak bisa menggunakan Dana BOS karena aturannya tidak memperbolehkan, sehingga sekolah mengandalkan infak dan sumbangan sukarela. Dana dari infak itu juga digunakan untuk kebutuhan sosial lainnya, seperti bantuan bagi siswa yang sedang sakit.

Terkait penggunaan Dana BOS, siswa meminta penjelasan rinci mengenai alokasinya. Kepala sekolah sudah berusaha memberikan penjelasan detail, namun ada kebingungan di kalangan siswa tentang penggunaa dana tersebut.

“Saya mengapresiasi kepala sekolah yang langsung turun menjelaskan kepada siswa. Meski begitu, saya merasa aneh, apa mungkin ini benar-benar inisiatif dari siswa? Sebab biasanya, hal seperti ini belum menjadi perhatian mereka. Biasanya siswa hanya fokus pada sekolah, tidak sampai mendetail soal Dana BOS,” ungkap Lima Faudiamar.

Dalam aksinya, selain mempertanyakan Dana BOS dan komite, siswa juga mengeluhkan dana sumbangan untuk PKL (Praktik Kerja Lapangan) yang mereka nilai membebani. Isu ini sempat mencuat, meski belum ada klarifikasi resmi terkait jumlah pasti dana yang dibebankan untuk kegiatan tersebut.

“Tapi untuk yang uang PKL, nanti akan saya tanyakan ke pihak sekolah, kemungkinan besok saya ke sekolah,” tandasnya. (Red)

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow by Email
Pinterest
LinkedIn
Share
Instagram
Telegram
Wechat