Headlines

Iptu Ulva Baso Raih Hoegeng Awards 2025 Lewat Inovasi “Meja Tanpa Laci”: Bukan Sekadar Slogan

penerima hoegeng awards 2025 kategori polisi inovatif iptu andi sriulva baso 1752673608636 43

Jakarta — JAGAT BATARA. Perwira Polri asal Sulawesi Selatan, Iptu Andi Sri Ulva Baso, mencuri perhatian publik setelah berhasil meraih Hoegeng Awards 2025 untuk kategori Polisi Inovatif. Penghargaan bergengsi itu diperoleh berkat inovasi “Meja Tanpa Laci” yang diterapkannya di ruang-ruang pelayanan publik, seperti Polsek Panakkukang, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Takalar, serta Regident Polda Sulsel.

Dalam sambutannya di malam puncak Hoegeng Awards yang digelar di Auditorium Mutiara STIK-PTIK Polri, Jakarta Selatan, Iptu Ulva menegaskan bahwa inovasi yang ia dorong bukan sekadar simbol atau jargon.

“Meja tanpa laci bukan sekadar slogan, tapi itu bukti nyata di tempat kami mencegah perilaku koruptif,” ujar Ulva penuh semangat, Rabu malam (16/7/2025).

Ulva mengungkapkan bahwa gagasan awal dari program ini muncul setelah ia mengikuti pelatihan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK), yang digagas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia mengaku berterima kasih kepada para agen SPAK yang telah mendorong dan membimbingnya menciptakan sistem pelayanan yang lebih bersih dan transparan.

“Terima kasih banyak kepada organisasi SPAK yang diinisiasi KPK. Kami membuat inovasi Meja Tanpa Laci itu berdasarkan dan diajari agen Saya Perempuan Anti Korupsi. Terima kasih juga kepada Bapak Kapolda Sulawesi Selatan yang telah mendukung kami,” tuturnya.

Inovasi Meja Tanpa Laci pertama kali diterapkan Iptu Ulva pada tahun 2016 saat masih bertugas di Polsek Panakkukang. Meja pelayanan yang biasanya dilengkapi laci — yang rawan menjadi tempat menyimpan uang hasil pungutan liar — diubah menjadi meja terbuka tanpa ruang tersembunyi. Tujuannya: memastikan tidak ada ruang untuk praktik pungli atau gratifikasi dalam proses pelayanan masyarakat.

Upaya itu mendapat restu dari pimpinan Polsek saat itu, dan dalam waktu singkat membawa dampak signifikan dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

Keberhasilan program tersebut terus menyebar, dan ketika Iptu Ulva dipindahkan ke Polres Takalar sebagai Kanit PPA pada 2017, Meja Tanpa Laci kembali ia terapkan di lingkungan tugas barunya. Bahkan, program tersebut kini menjadi rujukan dan diadopsi oleh satuan-satuan kerja lain di wilayah Sulawesi Selatan.

Penghargaan kepada Iptu Ulva diserahkan langsung oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin, dan dibacakan oleh Mas Achmad Santosa, anggota Dewan Pakar Hoegeng Awards. Acara malam puncak turut dihadiri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Chairul Tanjung (Chairman CT Corp), Menko Pangan Zulkifli Hasan, serta para menteri dan pejabat tinggi negara lainnya.

Proses seleksi Hoegeng Awards 2025 sendiri dilakukan secara ketat sejak awal tahun, melibatkan lima Dewan Pakar lintas bidang, antara lain:

  • Alissa Qotrunnada Wahid – Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian
  • Putu Elvina – Wakil Ketua Komnas HAM
  • Dr. Mas Achmad Santosa – Mantan Plt Pimpinan KPK
  • Gufron Mabruri – Anggota Kompolnas
  • Dr. Habiburokhman – Ketua Komisi III DPR RI

Saat ini, Iptu Andi Sri Ulva Baso menjabat sebagai Paur Sifasmat Subdit Regident Ditlantas Polda Sulsel, dengan tanggung jawab pada fasilitasi material SIM, STNK, BPKB, dan TNKB. Di tengah kesibukan tugas administratif tersebut, ia tetap konsisten menjalankan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan pelayanan bersih.

Melalui semangat dan inovasi seperti Meja Tanpa Laci, Iptu Ulva membuktikan bahwa reformasi kultural dalam tubuh kepolisian bisa dimulai dari langkah kecil — tapi berdampak besar.

“Integritas bisa dimulai dari meja tempat kita bekerja,” pesan moral dari program yang kini menjadi ikon pelayanan publik bebas pungli di jajaran Polri. (MP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *