Cirebon – JAGAT BATARA. Minggu, 11 Mei 2025. Kunjungan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ke Kabupaten Cirebon disambut luar biasa oleh masyarakat. Warga dari berbagai kalangan tumpah ruah memenuhi jalanan Desa Cipinang, Kecamatan Beber, demi menyapa langsung sang gubernur, bahkan mengepung iring-iringan hanya untuk bersalaman dan berfoto bersama.
Kerumunan warga yang begitu antusias membuat sejumlah personel kepolisian harus turun tangan. Mereka mengawal ketat rombongan agar Gubernur Dedi bisa melanjutkan perjalanan dengan aman.
“Bapak, sehat selalu!” seru ibu-ibu dari tepi jalan, menunjukkan kehangatan dan rasa hormat masyarakat terhadap pemimpinnya.
Kunjungan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari peninjauan langsung terhadap program bantuan sambungan listrik yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dalam sambutannya, Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa pada tahun 2025, sebanyak 2.700 rumah di Kabupaten Cirebon akan mendapatkan aliran listrik dari dana anggaran provinsi.
“Masih banyak rumah yang belum tersentuh listrik. Karena itu, pada 2025, ada 2.700 rumah di Kabupaten Cirebon yang akan dialiri listrik dari anggaran Provinsi Jawa Barat,” kata Dedi saat mengunjungi rumah salah satu penerima bantuan.
Program ini ditujukan untuk keluarga prasejahtera yang selama ini belum memiliki akses terhadap energi listrik. Bagi Gubernur Dedi, sambungan listrik bukan hanya soal penerangan, tetapi menyangkut kesejahteraan dan masa depan masyarakat.
“Listrik ini bukan hanya menerangi malam, tapi membuka jalan bagi kesejahteraan. UMKM bisa bergerak, anak-anak bisa belajar lebih nyaman, dan warga tak lagi bergantung pada energi tak ramah lingkungan seperti minyak tanah atau lampu teplok,” jelasnya.
Gubernur Dedi menekankan bahwa program ini bukan hanya menyentuh aspek sosial, namun juga ekonomi. Banyak pelaku UMKM, khususnya pedagang kecil, sangat bergantung pada listrik untuk menjalankan usahanya.
“Dengan listrik yang stabil, pedagang kecil bisa produksi lebih lama, menyimpan bahan makanan dengan layak, dan tentunya bisa meningkatkan pendapatan mereka,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pemerataan akses energi sebagai langkah nyata dalam mengurangi ketimpangan antarwilayah, sekaligus mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di Jawa Barat.
Warga: “Terima Kasih, Pak Gubernur!”
Bagi warga seperti Siti Rohayati, bantuan ini sangat berarti. “Sudah lama kami menunggu bisa pasang listrik. Alhamdulillah, sekarang rumah kami terang tanpa harus pinjam dari tetangga,” ungkapnya terharu.
Program sambungan listrik gratis ini dipandang sebagai bukti konkret perhatian pemerintah terhadap masyarakat di pelosok yang selama ini belum merasakan fasilitas dasar seperti listrik. Bukan hanya penerangan, namun juga harapan baru untuk hidup yang lebih baik.
Dedi Mulyadi pun memastikan bahwa program ini akan terus diperluas ke daerah-daerah lain yang masih mengalami kendala serupa. (Red)