JAKARTA – JAGAT BATARA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengisyaratkan kemungkinan pembubaran Satuan Tugas (Satgas) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Hal ini disampaikannya dalam sesi diskusi virtual Media Gathering Kementerian Keuangan 2025 yang digelar di Novotel Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (10/10/2025).
Purbaya secara terbuka mengungkapkan keraguannya terhadap efektivitas Satgas BLBI yang dinilai hanya menimbulkan kegaduhan tanpa hasil signifikan.
“Untuk Satgas BLBI, saya masih dalam proses (evaluasi). Tapi saya sih melihatnya kelamaan, hasilnya enggak banyak-banyak amat,” ujar Purbaya dalam pernyataannya melalui Zoom.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa kinerja Satgas BLBI justru menciptakan “noise” atau kegaduhan publik yang tidak sebanding dengan pendapatan atau pemulihan aset yang diperoleh.
“Cuma bikin ribut saja. Income-nya enggak banyak-banyak amat. Daripada bikin noise, mungkin akan kita akhiri Satgas itu,” tegasnya.
Meski memberikan sinyal kuat untuk mengakhiri masa kerja Satgas BLBI, Purbaya menegaskan bahwa keputusan final masih dalam tahap asesmen dan pertimbangan lebih lanjut.
Ia menyatakan bahwa proses evaluasi terhadap efektivitas dan kontribusi Satgas tersebut harus dilakukan secara komprehensif sebelum mengambil keputusan pembubaran secara resmi.
“Saya masih harus melakukan asesmen lebih lanjut. Belum final,” tambahnya.
Sebagai informasi, Satgas BLBI dibentuk untuk melakukan penelusuran, penagihan, dan pemulihan aset terkait Bantuan Likuiditas Bank Indonesia pascakrisis moneter 1998. Dalam praktiknya, Satgas ini kerap menjadi sorotan karena menindak sejumlah obligor dan debitur besar, namun dengan hasil pemulihan aset yang dinilai masih minim dibanding potensi keseluruhan.
Pernyataan Purbaya ini menjadi sinyal penting bahwa pemerintah tengah mengevaluasi efektivitas lembaga-lembaga ad hoc yang dibentuk untuk menyelesaikan persoalan keuangan negara di masa lalu. Jika benar dibubarkan, maka ini bisa menjadi akhir dari salah satu upaya panjang negara dalam mengejar aset-aset BLBI yang selama ini tersebar di dalam maupun luar negeri. (MP)