Cianjur – JAGAT BATARA, 28 Agustus 2025. Kepedulian Pemerintah Kabupaten Cianjur terhadap warganya kembali terlihat saat Bupati Cianjur, dr. H. Mohammad Wahyu Ferdian, menjenguk langsung Nabila Klaudia (15), seorang remaja yang tengah berjuang melawan kanker ganas, di kediamannya di Kampung Sukadana, RT 02/07, Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, Rabu (27/8/2025).
Nabila, siswi kelas IX SMPN 2 Haurwangi, menderita pembengkakan parah pada lutut kaki kanannya yang kini membesar hingga seukuran bola polo. Kondisi ini bermula dari insiden jatuh dari sepeda listrik tujuh bulan lalu. Putri keempat dari pasangan almarhum Jakaria dan Iwang Nawangsih (54) itu awalnya hanya mengalami nyeri ringan, namun kondisinya semakin memburuk.
Viral di Media Sosial, Bupati Turun Tangan
Kisah Nabila yang viral di media sosial memantik respons cepat dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Cianjur. Bupati hadir didampingi unsur Forkopimcam Haurwangi, Ketua TP PKK Kecamatan, Kepala Desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta sejumlah elemen masyarakat.
“Setelah mendapat laporan dari rekan-rekan di Puskesmas, saya langsung datang untuk melihat kondisi Nabila secara langsung. Ini bukan hanya soal medis, tapi soal kemanusiaan. Penanganannya harus menyeluruh,” ujar Bupati.
Dirujuk ke RSHS Bandung, Biaya Ditanggung Pemkab
Setelah berdiskusi dengan pihak keluarga dan meninjau data medis yang ada, Bupati memutuskan untuk merujuk Nabila kembali ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung guna penanganan lebih lanjut.
“Semua biaya pengobatan akan ditanggung penuh oleh Pemkab Cianjur. Ini komitmen kami untuk memastikan Nabila mendapatkan penanganan terbaik,” tegas dr. Wahyu Ferdian.
Perjuangan Keluarga: Dari Ramuan Tradisional hingga Vonis Amputasi
Iwang Nawangsih, ibu Nabila, dengan suara terbata-bata menceritakan awal mula derita anaknya. Setelah jatuh dari sepeda, keluarga sempat mengandalkan pengobatan tradisional karena tak mengira kondisinya serius. Namun, pembengkakan justru membesar dan membuat mereka akhirnya berobat ke Puskesmas dan RSUD Cianjur menggunakan BPJS.
Dari RSUD, Nabila dirujuk ke RSHS Bandung. Di sanalah vonis kanker ganas dijatuhkan dan tindakan amputasi menjadi pilihan medis yang direkomendasikan.
“Sejak mendengar vonis itu, kami belum siap dan akhirnya tak melanjutkan pengobatan. Tapi sekarang kami merasa lebih kuat karena banyak yang peduli,” ucap Iwang haru. (Dry)