Sukabumi – JAGAT BATARA, 14 Agustus 2025. Upaya membangun karakter anak dan kepedulian terhadap lingkungan digalakkan melalui kegiatan sosialisasi program Restoe Boemi kepada para pengelola Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Kota Sukabumi. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu siang, 13 Agustus 2025, bertempat di ruang pertemuan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, Bunda PAUD Kota Sukabumi, Ranti Rachmatillah, serta Ketua Restoe Boemi, Kia Florita. Ketiganya sepakat bahwa pendidikan karakter harus ditanamkan sejak usia dini, seiring dengan kesadaran menjaga lingkungan.
Dalam sambutannya, Bunda PAUD Ranti Rachmatillah menekankan pentingnya peran keteladanan dalam pendidikan anak usia dini. “Karakter anak dibentuk dari apa yang mereka lihat dan alami, baik di sekolah maupun di rumah. Oleh karena itu, lingkungan memiliki peran penting dalam membentuk pola pikir dan pola hidup mereka,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa nilai-nilai keagamaan, etika, dan akhlak perlu menjadi prioritas dalam pendidikan PAUD. “Mendidik anak memerlukan keikhlasan, kesabaran, dan pendekatan kreatif. Misalnya, kita bisa mengajak anak menyimpulkan pesan moral dari tayangan video sebagai metode belajar yang menyenangkan dan bermakna,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bobby Maulana menyoroti pentingnya pendidikan karakter yang terintegrasi dengan kepedulian terhadap lingkungan. Ia mengungkapkan bahwa Kota Sukabumi saat ini menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah, dengan volume mencapai 180 ton per hari, di mana 60% di antaranya merupakan sampah organik.
“Pemerintah mendorong penerapan sistem controlled landfill serta pelarangan open dumping. Namun, hal ini perlu dibarengi dengan partisipasi masyarakat. Salah satu solusi sederhana yang bisa dilakukan adalah membuat lubang resapan biopori di lingkungan rumah dan sekolah,” jelas Bobby.
Ketua Restoe Boemi, Kia Florita, juga menggarisbawahi pentingnya membiasakan anak membuang sampah pada tempatnya sejak dini. “Keteladanan guru sangat penting. Kegiatan belajar di luar ruangan, seperti memungut sampah bersama anak-anak, bisa menjadi cara efektif untuk menanamkan nilai peduli lingkungan,” ungkapnya.
Florita menambahkan, pembentukan karakter peduli lingkungan sejak usia dini juga berkontribusi terhadap upaya Kota Sukabumi meraih penghargaan Adipura sebagai kota bersih dan ramah lingkungan.
Sosialisasi ini diharapkan menjadi titik awal kolaborasi yang lebih luas antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam membangun generasi masa depan yang berkarakter kuat dan cinta lingkungan.
(sukma)