Headlines

Polda Metro Jaya Kerahkan 999 Personel Gabungan dalam Operasi Besar-Besaran Berantas Premanisme di Jakarta

Screenshot 2025 05 10 090028

Jakarta — JAGAT BATARA. Polda Metro Jaya resmi meluncurkan Operasi Anti Premanisme dalam upaya besar-besaran memberantas aksi preman yang meresahkan di wilayah Jakarta. Operasi ini melibatkan kekuatan penuh dengan total 999 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, memimpin langsung apel gelar pasukan yang berlangsung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, pada Jumat pagi (9/5). Dalam pidatonya, Karyoto menjelaskan bahwa operasi akan berlangsung selama 15 hari, dimulai sejak 9 hingga 23 Mei 2025.

“Operasi ini akan melibatkan 999 personel gabungan yang terdiri dari 306 anggota TNI (AD, AL, AU), 663 personel Polri, serta 30 personel dari Pemda DKI Jakarta,” ungkap Karyoto.

Langkah ini diambil menyusul meningkatnya keresahan masyarakat terhadap aksi premanisme, termasuk pemalakan, intimidasi, dan pemerasan yang kerap mengganggu keamanan dan kenyamanan warga maupun pelaku usaha.

Menurut Karyoto, operasi ini akan diperkuat dengan dukungan intelijen dan pendekatan preemtif serta preventif untuk memastikan tindakan tegas terhadap para pelaku premanisme, baik yang bertindak sendiri maupun secara berkelompok.

“Kami akan menindak tegas segala bentuk aksi premanisme. Jika ada yang mencoba mencari panggung dengan atribut ormas dan melakukan tindakan melawan hukum, kami tidak akan ragu untuk melakukan penindakan hukum,” tegasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat dan pelaku usaha untuk berani melapor apabila mengalami tindakan pungutan liar, pemaksaan, atau intimidasi dari individu maupun kelompok yang mengatasnamakan organisasi kemasyarakatan (ormas).

“Bagi siapa pun yang merasa terganggu oleh praktik-praktik premanisme, tolong segera laporkan ke kantor polisi terdekat. Kami akan segera menindaklanjutinya,” ujarnya.

Komitmen kuat dalam operasi ini juga datang dari Pangdam Jaya, Mayjen TNI Rafael Granada Baay. Ia menyatakan bahwa TNI siap mendukung penuh upaya bersih-bersih premanisme ini. Pangdam telah menginstruksikan seluruh komandan Kodim dan Korem di bawah Kodam Jaya untuk turun langsung ke lapangan bersama Kapolres di tiap wilayah.

“Saya sudah perintahkan seluruh jajaran untuk bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam membersihkan wilayah dari aksi-aksi premanisme,” kata Mayjen Rafael.

Sementara itu, Kasatpol PP DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, menambahkan bahwa operasi ini tak hanya menargetkan premanisme, tetapi juga akan menyasar penjualan obat-obatan terlarang di Jakarta. Pengawasan intensif akan dilakukan di lima wilayah kota.

“Kami akan menyisir tempat-tempat penjualan obat dan melakukan pendataan. Bila ditemukan indikasi penjualan obat terlarang, kami akan koordinasikan lebih lanjut dengan pihak kepolisian untuk proses penegakan hukum,” jelasnya.

Operasi Anti Premanisme ini menjadi langkah sinergis yang melibatkan lintas institusi demi menciptakan rasa aman bagi seluruh warga ibu kota. Pemerintah dan aparat keamanan berharap, dengan adanya tindakan nyata ini, Jakarta bisa terbebas dari intimidasi preman yang selama ini meresahkan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *