JAKARTA – JAGAT BATARA. Dua perwira tinggi lulusan Akademi Militer (Akmil) 1997, Mayjen TNI Achiruddin dan Mayjen TNI Rudy Saladin, kini menempati posisi strategis sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam). Menariknya, keduanya juga merupakan alumni SMA Taruna Nusantara Magelang angkatan 1994, memperlihatkan perjalanan karier yang selaras sejak masa pendidikan.
Mayjen TNI Rudy Saladin lebih dahulu dilantik sebagai Pangdam V/Brawijaya pada 24 Juli 2024. Sementara itu, rekannya, Mayjen TNI Achiruddin, resmi dilantik sebagai Pangdam IV/Diponegoro berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/667/V/2025 yang ditetapkan pada 27 Mei 2025.
Penunjukan Achiruddin tertuang dalam keputusan strategis yang melibatkan berbagai lembaga, antara lain Surat Presiden RI, pertimbangan dari Gubernur Lemhannas, Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan, serta Kepala Staf TNI AD, AL, dan AU. Selain itu, hasil sidang Wanjakti (Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi) pada 29 April 2025 juga turut menjadi dasar keputusan tersebut.
Tidak hanya Achiruddin dan Rudy, satu nama lain dari Akmil 1997 yang turut mencuat adalah Mayjen TNI Kristomei Sianturi. Alumni SMA Taruna Nusantara 1994 ini kini menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI. Ketiga jenderal ini dikenal sebagai sosok yang berprestasi, cerdas, dan berintegritas, menjadi representasi nyata dari kualitas lulusan Akmil dan SMA Taruna Nusantara.
Kapuspen TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa mutasi dan promosi jabatan ini merupakan bagian dari dinamika organisasi serta regenerasi kepemimpinan. Total terdapat 117 Perwira Tinggi (Pati) TNI yang dimutasi, terdiri dari 47 Pati TNI Angkatan Darat, 30 dari TNI AL, dan 40 dari TNI AU.
“Mutasi ini bukan sekadar proses administratif, melainkan strategi pembinaan karier dan penyegaran organisasi untuk meningkatkan efektivitas tugas. Ini adalah bentuk kesiapan TNI dalam menghadapi dinamika yang terus berubah, baik di dalam negeri maupun global,” ujar Kristomei dalam keterangannya pada Rabu (28/5/2025).
Mutasi ini, lanjutnya, merupakan refleksi dari adaptasi strategis dan proses regenerasi berkesinambungan untuk menjaga kesiapsiagaan pertahanan nasional.
Beberapa posisi strategis yang ikut mengalami pergantian antara lain:
- Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Wakasau)
- Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas)
- Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres)
- Pangdam Jaya
- Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal)
Beberapa nama menonjol dalam daftar mutasi, antara lain:
- Mayjen TNI Achiruddin yang menggantikan Mayjen TNI Deddy Suryadi sebagai Pangdam IV/Diponegoro
- Mayjen TNI Edwin Adrian Sumantha yang kini menjabat Danpaspampres menggantikan Achiruddin
- Marsda TNI Tedi Rizalihadi dari Pangkoopsudnas menjadi Wakasau
- Marsda TNI Minggit Tribowo dari Asops KASAU menjadi Pangkoopsudnas
- Mayjen TNI Rafael Granada Baay dari Pangdam Jaya menjadi Sekretaris Utama BIN
- Mayjen TNI Berman Sitanggang diangkat sebagai Gubernur Sekolah Tinggi Intelijen BIN
Berikut adalah beberapa nama lainnya dari total 117 pejabat TNI yang dimutasi sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/667/V/2025:
- Andyawan Mariono – dari Wakasau menjadi Staf Khusus Kasau
- Rudi Faisal – dari Asrena Kaskogabwilhan I menjadi Pati Sahli Kasau Bidang Polhukam
- Ferdik Sukma Wahyudin – dari Dekan Fakultas Kedokteran Unhan menjadi Pati Mabes TNI AU
- Dody Muhtar Taufik – dari Wadan PMPP TNI menjadi Staf Khusus Kasad
- Zaiful Rakhman – dari Danrindam XVII/Cen menjadi Danpusdikif Pussenif
- Ketut Gede Wetan Pastia – dari Kapusdiklat Belneg Kemhan menjadi Kabadiklat Kemhan
…dan puluhan nama lainnya dalam struktur tiga matra TNI yang juga mendapat penugasan baru.
Dengan rotasi dan mutasi besar ini, TNI menunjukkan komitmennya dalam menjaga profesionalisme dan adaptasi terhadap tantangan geopolitik, sosial, dan teknologi yang terus berkembang. Transformasi personel ini juga mencerminkan pendekatan yang sistematis dalam membina sumber daya manusia unggul di tubuh TNI.
Rotasi yang melibatkan para jenderal berprestasi seperti Mayjen Achiruddin, Rudy Saladin, dan Kristomei Sianturi menjadi penegasan bahwa institusi TNI memberi ruang dan tanggung jawab kepada pemimpin muda yang siap membawa institusi ke arah yang lebih adaptif, modern, dan responsif terhadap ancaman masa depan. (Red)