Surabaya – JAGAT BATARA. RAHO (Reverse Aging and Homeostasis) Club bekerjasama dengan IMI (Institut Molekul Indonesia) menggebrak pola kesehatan Indonesia dan dunia dengan penelitian penerapan teknologi nano dalam produksi gelembung hydrogen sekaligus memanfaatkannya untuk perbaikan kesehatan. Penemuan revolusioner abad ke-21 dan pertama kali di Indonesia serta dunia.
RAHO Club (Reverse Aging and Homeostasis) di Surabaya, Malang, Sidoarjo, Solo, Tulungagung, Jakarta, Tangerang dan lain lain, bekerjasama dengan IMI di Malang Jawa Timur, menggebrak pola kesehatan Indonesia dan dunia, melakukan penelitian teknologi nano produksi gelembung hydrogen sekaligus memanfaatkan untuk perbaikan kesehatan. Penemuan revolusioner abad ke-21 dan pertama kali di Indonesia serta dunia.
Penelitian dilakukan IMI dibawah bimbingan Prof. Sutiman Bambang Sumitro, SU., D.Sc dan kawan kawan dari Universitas Brawijaya Malang. Pendanaan sepenuhnya oleh RAHO Club dengan melibatkan para member RAHO di seluruh Indonesia sebagai naracoba. Para member RAHO secara sukarela bersedia menjadi naracoba dalam penelitian ini setelah memberikan persetujuan.
Keuntungan jangka panjang para member RAHO Club berupa perbaikan dan terpeliharanya kesehatan mereka. Jaringan peredaran darahnya terbuka sehingga relatif aman dari ancaman stroke, jantung koroner dan berbagai penyakit degeneratif lainnya.
Menariknya, sistem pendanaan penelitian menggunakan konsep subsidi silang. Member yang mampu memberikan donasi untuk membantu member yang kurang mampu supaya masyarakat luas dari berbagai kalangan bisa mendapatkan manfaat terapi gelembung nano yang luar biasa ini.
Kolaborasi IMI dan RAHO Club tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di kancah inovasi medis global, tetapi juga memberikan solusi kesehatan yang dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Masa depan kesehatan lebih baik kini di depan mata berkat terobosan revolusioner luar biasa ini, karena terapi gelembung nano hydrogen menjanjikan kehidupan yang lebih sehat dan seimbang.
Hydrogen sendiri diketahui berfungsi meningkatkan ekspresi antioksidan dalam tubuh yang dapat mengatasi kerusakan oksidatif dalam tubuh akibat penumpukan radikal bebas. Dan kerusakan oksidatif inilah pemicu terjadinya berbagai penyakit serius seperti gagal ginjal, penyakit kardiovaskular, diabetes, stroke, Parkinson, kanker, dan masih banyak lagi.
Sayangnya hydrogen bersifat mudah menguap dan jumlah hydrogen molekuler dalam tubuh seringkali kurang mencukupi untuk melawan radikal bebas. Oleh sebab itu dalam penelitian ini hydrogen diproduksi dalam bentuk gelembung nano.
Hydrogen yang telah diubah menjadi gelembung nano memiliki berbagai keunggulan dan keunikan; ukurannya super kecil hingga mudah menembus pembuluh darah serta sel di sekitarnya dan bersifat ‘cerdas’ karena mampu menargetkan area spesifik yang bermasalah hingga dapat mempercepat efek terapeutik dalam suatu gangguan kesehatan yang dialami dengan risiko minimal dan manfaat maksimal. Inovasi revolusioner ini siap mengubah dunia kesehatan Indonesia bahkan dunia.
Diwawancarai terpisah, Penasehat Raho Club, Hartanto Boechori, mengapresiasi berbagai penelitian gelembung nano yang dilakukan IMI dan didukung pendanaannya oleh Raho Club.
“Penelitian yang dilakukan IMI didukung pendanaannya oleh Raho Club, sangat apresiatif dan pola kerjasamanya seyogyanya diadopsi para peneliti lain”, ujar pria enerjik 64 tahun pemilik Sasana Kick Boxing/Muay Thai ‘BKBC’ (Buchori Kick Boxing Camp) itu.
“Penelitian terapi gelembung nano perlu didukung semua pihak karena akan sangat membantu kesehatan Nasional dan bahkan dunia”. “Saya dan istri saya sudah merasakan efek positif terapi gelembung nano”, tambah Ketua Umum Organisasi Wartawan PJI/Persatuan Jurnalis Indonesia itu. (Red)