Headlines

Eks Marinir TNI AL yang Gabung Militer Rusia Ternyata Telah Dipecat karena Desersi

660b340929bd5

Jakarta – JAGAT BATARA. 10 Mei 2025, TNI Angkatan Laut (TNI AL) akhirnya angkat bicara terkait viralnya unggahan di media sosial TikTok yang memperlihatkan seorang pria mengenakan seragam militer Rusia dan mengaku sebagai mantan prajurit Marinir TNI AL. Akun TikTok dengan nama pengguna @zstorm689 tersebut menjadi sorotan publik setelah menampilkan dua foto: satu menunjukkan pria berseragam militer Rusia, dan lainnya saat masih mengenakan seragam khas Marinir TNI AL lengkap dengan baret ungu.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady, memberikan klarifikasi resmi. Ia membenarkan bahwa pria dalam foto tersebut memang merupakan mantan anggota Korps Marinir TNI AL.

“Serda Satria Arta Kumbara, NRP 111026, adalah mantan anggota Itkormar (Inspektorat Korps Marinir). Yang bersangkutan telah melakukan desersi terhitung sejak 13 Juni 2022 hingga saat ini,” ujar Wira kepada para wartawan pada Jumat (9/5/2025).

Desersi yang dilakukan oleh Satria, yaitu meninggalkan tugas militer tanpa izin, menyebabkan ia diberhentikan secara tidak hormat dari dinas keprajuritan. Tindakan tersebut kemudian diproses melalui jalur hukum militer. Wira menjelaskan bahwa Satria telah dijatuhi vonis oleh Pengadilan Militer II-8 Jakarta dalam perkara in absentia, yaitu putusan pengadilan tanpa kehadiran terdakwa.

Berdasarkan putusan nomor 56-K/PM.II-08/AL/IV/2023 yang dibacakan pada 6 April 2023, Satria dikenai hukuman pidana penjara selama satu tahun, disertai pidana tambahan berupa pemecatan dari dinas militer. Putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap, sebagaimana tercantum dalam Akte Berkekuatan Hukum Tetap Nomor AMKHT/56-K/PM.II-08/AL/IV/2023 yang diterbitkan pada 17 April 2023.

Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan dari pihak TNI AL apakah Satria sempat menjalani masa hukuman pidananya atau tidak, mengingat proses persidangan dilakukan tanpa kehadiran yang bersangkutan.

Kemunculan Satria yang kini mengklaim bergabung dalam operasi militer Rusia semakin menambah kehebohan publik, sekaligus menimbulkan berbagai pertanyaan tentang perjalanan dan keberadaannya selama dua tahun terakhir sejak desersi. TNI AL sendiri menegaskan bahwa status Satria saat ini bukan lagi sebagai anggota TNI dan seluruh tindakan yang dilakukan setelah ia desersi berada di luar tanggung jawab institusi.

Kasus ini menyoroti pentingnya disiplin militer dan konsekuensi hukum bagi prajurit yang melanggar sumpah dan kewajibannya sebagai anggota TNI. Selain itu, fenomena ini juga membuka perbincangan lebih luas mengenai potensi keterlibatan eks militer Indonesia dalam konflik asing yang berada di luar koridor hukum nasional. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *