Headlines

Daftar Pejabat Baru di Pos-pos Penting Pasca Mutasi Besar Polri: Menelisik Perubahan Strategis dalam Struktur Kepolisian

kapolri jenderal listyo sigit prabowo 169

Jakarta – JAGAT BATARA. Rabu, 13 November 2024. Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kapolri, baru saja melakukan rotasi dan mutasi besar-besaran terhadap sejumlah perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) Polri, sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat struktur organisasi Polri dan mempercepat transformasi institusi. Mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri nomor ST/2517/XI/KEP./2024 yang dikeluarkan pada tanggal 11 November 2024, yang sekaligus menandai perubahan signifikan di sejumlah jabatan strategis dalam tubuh kepolisian.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebanyak 55 perwira Polri dimutasi dalam rotasi kali ini, yang melibatkan jabatan-jabatan penting di tingkat nasional dan daerah. Perubahan ini mencakup berbagai posisi mulai dari perwira menengah hingga perwira tinggi, dengan beberapa jabatan kunci diisi oleh pejabat baru yang dipilih berdasarkan pertimbangan kapabilitas dan rekam jejak profesional yang baik.

Penunjukan Komjen Ahmad Dofiri sebagai Wakapolri
Salah satu perubahan paling signifikan dalam rotasi ini adalah penunjukan Komjen Ahmad Dofiri sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri), menggantikan Jenderal Agus Andrianto yang mengundurkan diri setelah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Komjen Ahmad Dofiri yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri diharapkan dapat membawa inovasi dan memperkuat koordinasi antar satuan kerja di Polri.

Perubahan Strategis di Pos-pos Kapolda di Daerah Otonomi Baru
Selain penunjukan Wakapolri, rotasi ini juga melibatkan dua jabatan Kapolda di wilayah yang baru dimekarkan, yaitu Papua Tengah dan Papua Barat Daya. Berdasarkan surat mutasi, Brigjen Alfred Papare ditunjuk sebagai Kapolda Papua Tengah. Brigjen Papare, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Divisi Humas Polri, akan memperoleh kenaikan pangkat menjadi Inspektur Jenderal (Irjen) dan diharapkan dapat membawa stabilitas dan memperkuat keamanan di provinsi yang baru terbentuk ini.

Sementara itu, untuk mengisi posisi Kapolda Papua Barat Daya, Brigjen Gatot Haribowo ditunjuk menggantikan pejabat sebelumnya. Brigjen Haribowo, yang sebelumnya menjabat sebagai Danpasbrimob III Korbrimob Polri, akan memimpin wilayah yang secara administrasi baru dan penuh tantangan. Penunjukan kedua pejabat ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat penegakan hukum dan pengelolaan keamanan di dua provinsi tersebut.

Daftar Pejabat Baru di Pos-pos Strategis Polri
Selain beberapa jabatan kunci yang telah disebutkan, berikut adalah daftar lengkap pejabat baru yang mengisi posisi-posisi strategis dalam Polri:

  1. Wakapolri: Komjen Ahmad Dofiri
  2. Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri: Irjen Dedi Prasetyo
  3. Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri: Irjen Chryshnanda Dwilaksana
  4. Kepala Korps Keamanan dan Tindak Pidana Korupsi (Kakortastipidkor): Brigjen Cahyono Wibowo
  5. Kepala Pusat Litbang (Kapuslitbang) Polri: Kombes FX Surya Kumara
  6. Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Selatan: Brigjen Rosyanto Yudha Hermawan
  7. Kapolda Papua Tengah: Brigjen Alfred Papare (dengan kenaikan pangkat menjadi Irjen)
  8. Kapolda Papua Barat Daya: Brigjen Gatot Haribowo
  9. Wakapolda Kalimantan Selatan: Brigjen Golkar Pangarso Rahardjo Winarsadi
  10. Wakapolda Kalimantan Utara: Brigjen Soeseno Noerhandoko
  11. Wakapolda Sulawesi Tengah: Kombes Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf
  12. Wakapolda Papua Barat: Kombes Yosi Muhamartha

Makna Strategis di Balik Mutasi Besar Polri
Mutasi ini menunjukkan adanya upaya yang konsisten dari Kapolri untuk mempercepat proses modernisasi dan profesionalisasi Polri, serta memperkuat peran Polri dalam menjawab tantangan dinamika sosial dan keamanan yang terus berkembang. Penunjukan pejabat baru di posisi-posisi penting ini diharapkan dapat membawa dampak positif, khususnya dalam hal penguatan sinergi antar lembaga penegak hukum dan pemerintahan daerah.

Selain itu, mutasi ini juga mencerminkan upaya Kapolri dalam memperhatikan prinsip meritokrasi, di mana pejabat yang dipilih didasarkan pada kualifikasi, pengalaman, dan rekam jejak yang terbukti dalam memimpin tugas-tugas kepolisian di lapangan. Pemberian tugas baru kepada para pejabat yang berkompeten diharapkan dapat mendongkrak kinerja Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah-daerah yang baru mengalami pemekaran administratif.

Dengan rotasi dan mutasi ini, Polri kembali menunjukkan komitmennya untuk selalu beradaptasi dengan perubahan zaman, memperkuat integritas institusi, serta memastikan setiap warga negara dapat merasakan keamanan yang lebih baik melalui kinerja Polri yang profesional, transparan, dan akuntabel. (Red)

Please follow and like us:
icon Follow en US
Pin Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow by Email
Pinterest
LinkedIn
Share
Instagram
Telegram
Wechat