Headlines

Kelurahan Situmekar Tampilkan Kekayaan Budaya Lokal di Karnaval HUT ke-43, Wakil Wali Kota Sukabumi Hadir Meriahkan Acara

WhatsApp Image 2025 07 12 at 19.44.08 5b56a7b8

Sukabumi – JAGAT BATARA. Sabtu, 12 Juli 2025. Suasana penuh semarak dan warna-warni budaya menyelimuti Lapang Kibitay, Kecamatan Lembursitu, Sabtu (12/7), saat Kelurahan Situmekar merayakan Hari Ulang Tahun ke-43 melalui gelaran Karnaval Budaya Situmekar. Acara yang dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, ini menjadi ajang apresiasi dan ekspresi kecintaan warga terhadap kekayaan budaya lokal.

Karnaval yang berlangsung meriah ini diikuti oleh warga dari RW 01 hingga RW 08, serta turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Ketua Bidang 1 TP PKK Kota Sukabumi Kia Florita, Camat Lembursitu, Ketua TP PKK Kecamatan dan Kelurahan Situmekar, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga tokoh pemuda.

Dalam sambutannya, Bobi Maulana menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-43 kepada Kelurahan Situmekar. Ia menegaskan bahwa usia tersebut bukan sekadar angka, melainkan representasi dari perjalanan panjang, pertumbuhan yang dinamis, serta semangat gotong royong yang terus hidup di tengah masyarakat*.

WhatsApp Image 2025 07 12 at 19.44.30 1a2b8100

“Karnaval budaya ini bukan hanya perayaan simbolik, tetapi juga menjadi bentuk kecintaan terhadap warisan leluhur dan wujud nyata silaturahmi antarwarga,” ujar Bobi di hadapan ratusan peserta yang memadati lokasi acara.

Ia pun mengapresiasi tinggi semangat warga dalam melestarikan budaya lokal dan berharap momentum ini dapat memperkuat komitmen bersama dalam membangun kelurahan yang bersih, sehat, aman, dan sejahtera, seiring tantangan zaman yang kian kompleks.

Ragam penampilan budaya lokal yang ditampilkan para peserta dari berbagai RW —mulai dari pakaian adat, tarian tradisional, hingga replika khas budaya Nusantara. —membuktikan bahwa Situmekar tidak hanya sekadar wilayah administratif, tetapi juga simpul budaya yang hidup dan terus berkembang.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pelestarian budaya tidak harus dilakukan dengan cara yang kaku. Sebaliknya, melalui pendekatan kreatif seperti karnaval, masyarakat dapat terus menjaga identitas budayanya sambil mempererat solidaritas sosial.

Sukma

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *