Jakarta – JAGAT BATARA. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto kembali melakukan penyegaran besar di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan mutasi terhadap 117 perwira tinggi (Pati) dari tiga matra TNI. Sejumlah posisi strategis dirotasi dalam keputusan yang ditetapkan melalui Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/667/V/2025 tanggal 27 Mei 2025.
Mutasi ini mencakup pergantian pada jajaran komando strategis, seperti Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam), Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres), hingga Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau).
Salah satu perubahan signifikan terjadi pada posisi Wakasau, di mana Marsdya Tedi Rizalihadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas), kini dipercaya menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau).
Pejabat sebelumnya, Marsdya Andyawan Martono, dimutasi sebagai Staf Khusus KSAU untuk penugasan di organisasi baru, yakni Pangkohanudnas (Komando Pertahanan Udara Nasional).
Sementara itu, Marsda Minggit Triwibowo, yang sebelumnya menjabat Asisten Operasi KSAU (Asops KSAU), dipromosikan menggantikan Tedi sebagai Pangkoopsudnas.
Mutasi penting juga terjadi di tubuh TNI AD. Mayjen Rafael Granada Baay yang sebelumnya menjabat Pangdam Jaya, kini diangkat sebagai Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN). Posisi Pangdam Jaya kini dijabat oleh Mayjen Deddy Suryadi, yang sebelumnya memimpin Kodam IV/Diponegoro.
Adapun Mayjen Achiruddin, yang sebelumnya merupakan Komandan Paspampres, kini dimutasi menjadi Pangdam IV/Diponegoro. Posisi Danpaspampres diisi oleh Mayjen Edwin Adrian Sumantha, yang sebelumnya menjabat Komandan Seskoad (Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat).
Di jajaran elite pasukan khusus TNI, terjadi rotasi pada posisi Dankoopsus TNI. Mayjen Hendy Antariksa, yang sebelumnya menjabat sebagai Dankoopsus TNI, kini menjabat Danseskoad, dan digantikan oleh Brigjen Yudha Airlangga, yang sebelumnya menjabat Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus.
Jabatan Wadanjen Kopassus kini diisi oleh Brigjen Ferdial Lubis, yang sebelumnya menjabat Komandan Pusdiklatpassus Kopassus.
Rotasi juga terjadi di lingkungan TNI AL. Laksma I Made Wira Hady dimutasi dari posisi Kadispenal (Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut) menjadi Kadisjarahal (Kepala Dinas Sejarah Angkatan Laut). Sementara itu, posisi Kadispenal kini diisi oleh Laksma Tunggul, yang sebelumnya merupakan Staf Khusus KSAL.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, menyampaikan bahwa mutasi ini merupakan bagian dari sistem pembinaan personel TNI yang bersifat periodik dan strategis.
“Mutasi ini bukan sekadar proses administratif, tapi merupakan strategi pembinaan karier dan penyegaran organisasi untuk meningkatkan efektivitas tugas. Ini juga bentuk kesiapan TNI dalam menghadapi dinamika yang terus berubah, baik di dalam negeri maupun global,” kata Kristomei dalam keterangannya.
Mutasi ini menegaskan komitmen TNI dalam menjaga profesionalisme dan dinamika organisasi di tengah tuntutan tugas pertahanan negara yang semakin kompleks. Langkah ini juga dianggap sebagai bentuk adaptasi dan kesiapan institusi dalam menghadapi tantangan zaman. (Red)