Headlines

KPK Sita Dokumen Bansos Presiden, Said Didu: “Ternyata Kalian Semua Koruptor”

Screenshot 2025 05 30 081624

JAKARTA – JAGAT BATARA. Dugaan praktik korupsi dalam proyek Bantuan Sosial (Bansos) Presiden untuk penanganan Covid-19 kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, angkat suara dengan pernyataan tajam melalui akun media sosial pribadinya di platform X (sebelumnya Twitter).

Dalam unggahannya, Said Didu menuliskan, “Ternyata kalian semua koruptor,” yang mengindikasikan kekecewaannya terhadap sejumlah pejabat yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Ungkapan ini muncul setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penyitaan dokumen penting terkait pengadaan Bansos Presiden untuk wilayah Jabodetabek tahun 2020, saat Indonesia tengah berada di puncak krisis pandemi Covid-19.

Langkah penyitaan dokumen dilakukan oleh penyidik KPK terhadap tiga orang saksi yang berasal dari instansi terkait, yakni Bulog dan Kementerian Sosial. Mereka adalah:

  • M. Gilang Sasi Kirono, Kasi Bantuan Hukum Divisi Hukum dan Kepatuhan Bulog
  • Diding, Kepala Bagian Keuangan Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos), Kemensos
  • Robbin Saputra, Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Sosial RI

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan pada Selasa (27/5/2025), menjelaskan bahwa dokumen yang disita berkaitan langsung dengan dugaan tindak pidana korupsi dalam pengadaan bantuan sosial yang diperuntukkan bagi masyarakat terdampak pandemi di wilayah Jabodetabek.

“Penyidik melakukan penyitaan terhadap dokumen terkait perkara, dan mendalami keterangan saksi atas dokumen tersebut,” ungkap Budi.

Kasus ini menambah daftar panjang dugaan penyimpangan dalam penyaluran bantuan sosial yang sebelumnya sudah menyeret sejumlah nama pejabat tinggi. Penyitaan ini menjadi sinyal kuat bahwa KPK terus menggali fakta-fakta baru dalam upaya mengungkap aktor-aktor utama di balik dugaan korupsi bansos, yang seharusnya menjadi penyelamat bagi masyarakat dalam masa sulit pandemi.

Publik kini menunggu langkah lanjutan dari KPK, terutama apakah penyitaan ini akan berujung pada penetapan tersangka baru. Sementara itu, pernyataan Said Didu mencerminkan suara kekecewaan yang kian meluas di tengah masyarakat terhadap maraknya praktik korupsi, bahkan dalam program-program yang menyangkut kebutuhan dasar rakyat. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *