Jakarta – JAGAT BATARA. Kodam Jaya angkat suara terkait beredarnya surat resmi dari Dandim 0501/JP Letkol Inf Harry Ismail yang dikirim ke Kepala Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3, Tangerang, Banten. Surat tersebut viral di media sosial dan menimbulkan berbagai spekulasi.
Kapendam Jaya, Kolonel Czi Anto Indriyanto, membenarkan surat tersebut memang benar berasal dari Dandim 0501/JP. Namun, Kodam Jaya tengah mendalami apakah pengiriman surat itu sesuai aturan atau tidak.
“Permasalahan ini masih didalami, apabila ada hal-hal yang tidak sesuai aturan maka tentunya akan ada tindakan untuk yang bersangkutan,” ujar Kolonel Anto saat dikonfirmasi pada Rabu (28/5).
Surat resmi dengan kop Kodam Jaya/Kodim 0501/JP dan bernomor dinas itu bertajuk “Permohonan Bantuan” dengan klasifikasi ‘Biasa’. Surat tersebut ditandatangani langsung oleh Letkol Inf Harry Ismail dan dilengkapi cap dinas.
Dalam surat tersebut, Dandim mengajukan permohonan bantuan kepada Bea Cukai terkait Program Kerja (Proker) Kodim 0501/JP dan sinergitas antara TNI, Bea Cukai, dan Imigrasi. Surat juga memuat rincian barang bawaan penumpang penerbangan dari Dubai yang meliputi jam tangan, tas, dan cenderamata.
Kolonel Anto menegaskan bahwa surat itu bukan dimaksudkan untuk mengintervensi atau menghindari kewajiban kepabeanan.
“Barang yang dibawa oleh Bapak Arie Kurniawan tetap dilaksanakan pemeriksaan secara keseluruhan oleh petugas dan tidak ada barang ilegal,” jelasnya.
Menurut Kapendam, Dandim mengirim surat itu semata-mata untuk meminta bantuan kepada petugas Bea Cukai di Bandara Soetta karena anak dari sahabat Dandim, Arie Kurniawan, sedang sakit. Hal ini menjadi dasar permohonan bantuan agar proses kepabeanan dapat dipercepat dan membantu kondisi darurat tersebut.
“Bapak Arie Kurniawan adalah sahabat dari Dandim 0501/JP,” tambah Anto.
Kodam Jaya memastikan bahwa kasus ini tengah dikaji secara internal untuk memastikan apakah tindakan yang dilakukan Dandim sesuai prosedur atau melanggar aturan. Jika ditemukan ketidaksesuaian, sanksi akan diberikan.
Hingga saat ini, CNNIndonesia.com belum berhasil mendapatkan pernyataan resmi langsung dari Letkol Harry Ismail mengenai surat tersebut. (Red)