Banyuwangi, Jawa Timur – JAGAT BATARA, 4 Juli 2025. Komando Armada II (Koarmada II) TNI Angkatan Laut bergerak cepat menanggapi musibah tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu, 2 Juli 2025. Kapal jenis roll-on/roll-off (roro) tersebut mengalami kecelakaan saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Koarmada II segera mengerahkan unsur laut dan udara dalam misi pencarian dan penyelamatan (search and rescue/SAR) korban insiden tersebut.
Kapal Tunu Pratama Jaya, buatan tahun 2010, memiliki panjang 63 meter dan lebar 12 meter. Saat tenggelam, kapal itu mengangkut total 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal. Selain itu, kapal juga membawa 22 unit kendaraan, termasuk truk, tronton, mobil penumpang, dan sepeda motor.

Dalam misi penyelamatan ini, Koarmada II menurunkan dua unsur utama kapal perang, yaitu KRI Teluk Ende-517 dan KRI Tongkol-813. Tidak hanya itu, Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi turut menerjunkan unsur tambahan berupa Kapal Angkatan Laut (Kal) Sembulungan, Patroli Keamanan Laut (Patkamla) Payaman, dua sekoci karet, serta 46 prajurit yang diterjunkan langsung ke lokasi kejadian.
Untuk memperluas jangkauan pencarian, bantuan unsur udara juga dihadirkan melalui Pesawat Udara CN 235 milik Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal). Pesawat tersebut bertugas memantau perairan dari udara dan membantu menemukan tanda-tanda keberadaan korban maupun puing kapal.
Panglima Koarmada II, Laksamana Muda TNI I G. P. Alit Jaya, S.H., M.Si., menyatakan komitmennya untuk terus siaga dalam menjamin keamanan maritim dan keselamatan rakyat. “TNI AL siap menjaga laut Nusantara, termasuk memberikan pertolongan terhadap berbagai kedaruratan yang terjadi di laut,” tegasnya.
Upaya pencarian yang dilakukan secara terpadu dan intensif ini membuahkan hasil signifikan. Hingga Kamis sore, 3 Juli 2025, tim gabungan berhasil menemukan 29 penumpang dalam kondisi selamat di sekitar perairan Gilimanuk. Namun, kabar duka juga datang. Enam orang ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Para korban selamat telah dievakuasi ke Pelabuhan ASDP Gilimanuk, sementara jenazah korban meninggal dunia dibawa ke kamar jenazah RSUD Negara, Jembrana, untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut.
Operasi SAR ini terus dilanjutkan dengan dukungan penuh dari Koarmada II, Puspenerbal, serta berbagai unsur SAR gabungan lainnya. Proses pencarian tetap diintensifkan guna memastikan seluruh korban dapat ditemukan dan dievakuasi dengan cepat serta aman.
Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya menjadi pengingat betapa pentingnya kesiapsiagaan dan sinergi antarinstansi dalam menangani bencana laut. Peristiwa ini juga menunjukkan komitmen TNI AL dalam melindungi wilayah perairan Indonesia serta memberikan respons cepat dalam situasi darurat. (Red)