Sukabumi – JAGAT BATARA. Sosialisasi Empat Pilar MPR RI tahap dua tahun 2025 digelar dengan semangat kebangsaan yang kuat di Gedung BK3D, Jalan Sukabumi, Cibadak, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (24/4/2025) pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini menghadirkan Anggota DPR RI, Iman Adinugraha, sebagai narasumber utama yang menyampaikan pemaparan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan, khususnya melalui penguatan politik inklusif.
Dalam penyampaiannya, Iman Adinugraha memberikan sorotan khusus terhadap peran Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI), khususnya di Kabupaten Sukabumi. Ia menyebut organisasi ini sebagai pilar penting dalam upaya memenuhi amanat Undang-Undang tentang keterwakilan perempuan minimal 30% di dunia politik.
“Organisasi ini patut kita dukung. Dulu anggarannya hanya Rp50 juta per tahun, bahkan sempat turun menjadi Rp15 juta. Saya berinisiatif untuk mengalokasikan bantuan dana sebesar Rp25 juta setiap tahun dari anggaran negara untuk mendukung kegiatan Kaukus Perempuan,” tegas Iman dalam sesi pemaparan.
Tidak hanya berhenti pada dukungan pribadi, Iman juga secara terbuka mengajak Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi agar ikut memperjuangkan penambahan anggaran untuk penguatan peran dan kaderisasi politik perempuan.
Menurutnya, dukungan nyata dalam bentuk anggaran adalah syarat penting agar organisasi seperti KPPI dapat menjalankan pembinaan secara maksimal.
“Kita khawatir kalau tidak ada dukungan, kantor mereka tidak punya fasilitas yang layak. Bagaimana mereka bisa membina kader perempuan?” ujar Iman, menekankan urgensi fasilitas yang memadai untuk kegiatan organisasi perempuan lintas partai ini.
Iman juga menjelaskan bahwa KPPI di Sukabumi merupakan forum inklusif yang menaungi kader-kader perempuan dari berbagai partai politik, termasuk Golkar, PDIP, Demokrat, dan PKS. Sejak didirikan pada tahun 2004, KPPI telah menjadi platform strategis dalam pembinaan dan pengembangan potensi perempuan untuk berkiprah di bidang politik.
Acara sosialisasi ini tidak hanya membahas politik semata. Sejumlah peserta turut menyampaikan aspirasi terkait penguatan UMKM dan pemberdayaan ekonomi perempuan. Isu ini menjadi perhatian penting dalam kaitannya dengan peningkatan kesejahteraan dan kemandirian perempuan di daerah.
Kegiatan ini juga terasa lebih inspiratif dengan kehadiran tokoh-tokoh senior perempuan, seperti Ibu Dewi Asmara (70 tahun) dan Ibu Luki (74 tahun), yang dikenal aktif dalam gerakan perempuan di Sukabumi. Kehadiran mereka menambah semangat para peserta dan menunjukkan bahwa perjuangan politik perempuan adalah lintas generasi. (Red)