Headlines

Diteror Ular King Kobra, Dedi Mulyadi Beri Peringatan Tegas: “Jangan Sampai Ketiga, Nanti Ketangkep!”

Screenshot 2025 05 29 111043

JAKARTA – JAGAT BATARA. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeluarkan peringatan keras kepada pelaku yang mengirim ular king kobra ke rumahnya. Teror ini telah terjadi dua kali, dan Dedi mengingatkan agar pelaku tak nekat mengulang aksinya untuk ketiga kalinya.

Melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya pada Rabu (28/5/2025), Dedi — yang akrab disapa Demul — mengultimatum pelaku yang belum diketahui identitasnya. Ia menyebut, jika aksi ini kembali dilakukan, pelaku bisa saja “apes” dan tertangkap.

“Jangan dong. Nanti yang ketiganya kamu apes, ketangkep loh,” ujar Dedi dalam video tersebut.

Dalam pernyataannya, Dedi menyebut sudah dua kali menerima kiriman ular king kobra yang diletakkan di depan gerbang rumahnya. Meskipun belum mengungkap siapa pelaku sebenarnya, Dedi menegaskan bahwa binatang berbahaya seperti ular tidak layak dijadikan bahan lelucon, apalagi sebagai bentuk ancaman atau candaan.

“Kan saya sudah minta pertama, enggak boleh ular jadi bahan atraksi dan candaan. Apalagi kamu candanya sudah berlebihan. Sudah kedua kalinya kamu kirim ular king kobra ke gerbang pintu rumah saya,” tegasnya.

Lebih jauh, Dedi mengungkapkan rencananya untuk melarang penggunaan ular dalam berbagai bentuk pertunjukan dan atraksi di wilayah Jawa Barat. Ia menyoroti banyaknya kejadian pawang ular yang tewas dipatuk saat melakukan atraksi sebagai alasan utama di balik wacana tersebut.

Menurutnya, keselamatan dan edukasi masyarakat lebih penting daripada mempertontonkan binatang buas demi hiburan. Ia ingin mengakhiri kebiasaan menjadikan ular sebagai “bagian dari pertunjukan” yang kerap tidak mengindahkan sisi keselamatan.

Hingga kini, identitas pengirim ular masih misterius, dan belum ada keterangan resmi mengenai langkah hukum atas kejadian tersebut. Namun peringatan terbuka dari seorang kepala daerah sekaliber Dedi Mulyadi menjadi sinyal kuat bahwa ancaman terhadap keselamatan pribadi pejabat negara tak bisa dianggap enteng.

Publik pun kini menunggu langkah lebih lanjut, baik dari pihak keamanan maupun dari pemerintah daerah, untuk memastikan kejadian serupa tak terulang—baik kepada Dedi Mulyadi maupun kepada warga lainnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *