Headlines

Bupati Cianjur Luncurkan Gerakan “Poe Ibu”: Bangkitkan Semangat Gotong Royong untuk Kesehatan dan Pendidikan Warga

IMG 20251017 WA0024 1200x675 1

Cianjur – JAGAT BATARA. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur resmi meluncurkan Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu), sebuah inisiatif sosial yang menghidupkan kembali semangat gotong royong khas masyarakat Sunda. Peluncuran ini dilakukan dalam Apel Hari Kesadaran Nasional yang digelar di halaman Pendopo Cianjur, pada Jumat (17/10/2025).

Peluncuran gerakan tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Cianjur, Mohammad Wahyu Ferdian, didampingi Wakil Bupati Cianjur, Ramzi, dan turut dihadiri oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Cianjur, Ahmad Rifa’i Azhari, bersama jajaran aparatur sipil negara dan tokoh masyarakat.

Gerakan Poe Ibu merupakan bentuk nyata kepedulian sosial masyarakat Cianjur yang terinspirasi dari nilai-nilai luhur budaya Sunda seperti silih asah, silih asih, silih asuh, dan silih jagaan. Melalui gerakan ini, masyarakat diajak untuk kembali menumbuhkan rasa empati dan solidaritas sosial dengan menyisihkan sebagian kecil rezeki, bahkan hanya seribu rupiah per hari, untuk membantu sesama yang membutuhkan, terutama di bidang kesehatan dan pendidikan.

Dalam sambutannya, Bupati Wahyu Ferdian menjelaskan bahwa Gerakan Poe Ibu bukan pungutan atau kewajiban, melainkan ajakan sukarela untuk memperkuat rasa kebersamaan dan tanggung jawab sosial antarwarga.

“Gerakan ini bukan pungutan atau kewajiban, melainkan ajakan sukarela untuk saling membantu. Kebersamaan kecil yang dilakukan banyak orang dapat membawa perubahan besar, terutama bagi warga tidak mampu yang membutuhkan bantuan cepat dan tepat,” ujar Wahyu.

Ia menambahkan bahwa tujuan utama gerakan ini adalah agar tidak ada lagi warga Cianjur yang kesulitan berobat karena keterbatasan biaya, terutama bagi masyarakat yang hidup dari penghasilan harian.

“Kami ingin tidak ada lagi warga yang kesulitan berobat karena biaya. Bagi mereka yang hidup dari penghasilan harian, sakit bisa berarti kehilangan penghasilan. Melalui gerakan ini, kita hadir untuk meringankan beban mereka,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Cianjur menegaskan bahwa Gerakan Poe Ibu bersifat sukarela, mandiri, dan transparan, serta tidak memiliki kepentingan pribadi maupun politik. Pemerintah berkomitmen memastikan mekanisme pengelolaan dana dan penyalurannya dilakukan secara terbuka dan akuntabel agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga.

Bupati Wahyu juga berharap agar Poe Ibu tidak berhenti sebagai gerakan seremonial, melainkan berkembang menjadi gerakan moral berkelanjutan yang tumbuh dari kesadaran bersama akan pentingnya gotong royong dan kepedulian sosial.

“Gerakan ini kami harapkan menjadi budaya baru yang menyatu dalam kehidupan masyarakat Cianjur, bukan hanya sekadar program pemerintah, tetapi cerminan semangat saling bantu yang sudah menjadi jati diri urang Sunda,” ungkapnya.

Bangkitkan Solidaritas dan Kemanusiaan

Dengan peluncuran Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu) ini, Pemkab Cianjur ingin menumbuhkan kembali nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas sosial, menjadikannya simbol kebangkitan gotong royong masyarakat Cianjur di era modern.

Gerakan ini diharapkan menjadi wadah kebersamaan dan kepedulian sosial yang mampu memperkuat daya tahan masyarakat menghadapi berbagai tantangan, baik di bidang kesehatan, pendidikan, maupun kesejahteraan sosial. (MP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *