Kabupaten Sukabumi – JAGAT BATARA. Senin, 19 Mei 2025. Kepala Desa Kertamukti, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, tengah menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan penyelewengan dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dugaan ini mencuat setelah sejumlah warga dan tokoh masyarakat melaporkan adanya kejanggalan dalam pengelolaan keuangan BUMDes yang seharusnya digunakan untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.
Informasi yang berhasil dihimpun oleh tim Seputarjagat News mengungkapkan bahwa pada tahun 2018, Desa Kertamukti mengalokasikan dana penyertaan modal untuk pembentukan BUMDes sebesar Rp 53.159.000. Selain itu, anggaran sebesar Rp 2 juta juga digunakan untuk proses persiapan dan pembentukan awal badan usaha tersebut. Seluruh dana tersebut bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2018 yang totalnya mencapai Rp 721.907.000.
Namun, alih-alih membawa manfaat nyata bagi warga desa, pengelolaan dana tersebut justru menimbulkan pertanyaan besar. Menurut pengakuan seorang tokoh masyarakat berinisial A (58), yang ditemui awak media pada 18 Mei 2025, sejak awal pembentukan, BUMDes Kertamukti diarahkan untuk menjalankan usaha pembuatan roti. Akan tetapi, setelah satu tahun berjalan, usaha tersebut tidak menunjukkan perkembangan yang berarti. Lebih memprihatinkan lagi, tidak ada laporan keuangan yang dipublikasikan secara transparan kepada masyarakat.
“Setelah setahun, tidak terlihat hasil usaha yang nyata. Laporan keuangan juga tidak pernah kami lihat. Ini sangat mengecewakan,” ungkap tokoh masyarakat tersebut.
Menambah kecurigaan warga, ketua BUMDes yang diangkat saat itu adalah anak dari Kepala Desa Kertamukti sendiri, yang disebut berinisial AN. Hal ini menimbulkan dugaan kuat adanya konflik kepentingan dalam pengelolaan dana desa tersebut.
Seorang warga lain yang enggan disebutkan namanya juga menyampaikan kekecewaannya kepada awak media. “Kami tidak pernah melihat adanya aktivitas usaha yang jelas dari BUMDes. Dana yang dialokasikan cukup besar, tapi tidak ada hasil yang tampak. Kami menduga kuat telah terjadi penyelewengan dana oleh oknum kepala desa,” ujar warga tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, upaya konfirmasi yang dilakukan wartawan Seputarjagat News melalui pesan WhatsApp kepada Kepala Desa Kertamukti belum mendapatkan jawaban atau pernyataan resmi.
Warga berharap agar pemerintah daerah dan aparat penegak hukum segera turun tangan untuk mengusut tuntas dugaan korupsi ini. Mereka mendesak adanya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa agar kepercayaan masyarakat dapat dipulihkan.
(DS)